Metode Sampling
- Pengertian Sampling
Sampling adalah kegiatan mengambil sample (bahasa
indonesia:sampel). Sampling adalah ekspresi kontinyu dalam bahasa Inggris, yang
diartikan sebagai sedang melakukan. Sampling = Sample+'ing', yang lazim disebut
sebagai -ing form.
Idealnya kita meneliti semua unit
analisis dalam populasi. Namun itu sering tidak mungkin dilaksanakan, terutama
jika populasinya sangat besar, misalnya jumlah penduduk satu kabupaten, satu
provinsi, atau bahkan satu negara. Untuk itu dilakukan sampling, yaknik metode
atau teknik pengambilan unit analisis dari populasi untuk dijadikan bahan studi
lebih lanjut. Meskipun hanya diambil sebagian, diharapkan jumlah atau besarnya
ukuran sampel yang ditetapkan, akan bisa mewakili semua unsur dalam populasi.
Jadi, sampel adalah sebuah bagian yang diambil dari satu populasi yang
diharapkan dapat berikan hasil atau kesimpulan yang sama jika diambil dari
keseluruhan populasi.
Contoh yang mudah diambil sebagai awal memahami sampel adalah melihat pada seluruh siswa kelas III SD Negeri Budi Luhur Ciracas adalah bagian dari populasi siswa SD Negeri Budi Luhur Ciracas.
Dan seluruh siswa SD Negeru Budi Luhur Ciracas adalah bagian dari populasi siswa SD Negeri di kecamatan Ciracas atau populasi siswa SD di kecamatan Ciracas. Maka bisa dinyatakan sebagai, siswa kelas III SD Negeri Budi Luhur adalah sampel siswa SD Negeri Budi Luhur, dan siswa SD Negeri Budi Luhur adalah sampel siswa SD di kecamatan Ciracas.
Disamping itu ada juga mengelompokkan sampling berdasar metode yang digunakan. Pengelompokan adalah sebagai alat bantu agar dapat capai tujuan dan harapan penelitian.
- Sampling Acak Sederhana
Random,
dalam pemahaman bahasa Indonesia, diterjemahkan sebagai acak.
Randong sampling: Dikenal juga sebagai simple random sampling
(sampling random sederhana, disingkat SRS). Sampling jenis ini paling banyak
dikenal orang. Sampel yang diambil langsung, dengan anggapan
bahwa semuanya memiliki kesempatan/probabilitas yang sama untuk terpilih atau
terambil sebagai sampel. Istilah yang dikaitkan dengan tindakan ini adalah
unbiased atau tidak bias. Demikian pula
pada suatu kumpulan orang atau sekumpulan orang, ia mempunyai peluang yang sama
untuk dipilih menjadi sampel atau responden dalam hal ini. Jadi kesempatannya
adalah satu dibagi jumlah populasi. Hal ini akan banyak menemui kesulitan
terutama jika ukuran populasinya cukup besar. Oleh karana itu pada prakteknya
dan ini sering dilakukan, para peneliti menggunakan Tabel random yang
sering dilampirkan dalam buku-buku statistik standar atau metode penelitian.
Sampling random ini sederhana ini perlu mempunyai kerangka sampling, artinya
semua unit analisis (orang, misalnya) dalam populasi harus didaftar secara
lengkap, diberi nomor urut dari angka 1 sampai n. Kalau jumlah populasinya ada
10.000 orang, maka kerangka samplingnya adalah daftar lengkap setiap orang itu
dari nomor 1 hingga nomor 10.000. Karena jumlah populasinya 10.000, yang
terdiri atas 5 angka, maka kerangka samplingnya dibuat nomor urut dari 00001
00002 00003 00004 00005 00006 ….. ….. 09999, dan akhirnya 10000. Jika jumlah
populasinya hanya ratusan atau hanya memerlukan 3 dijit, maka hanya bagian
depan saja dari tabel random yang digunakan, yakni hanya tiga dijit pertama,
sampai terpenuhi sejumlah ukuran sampel yang ditetapkan.Baru setelah itu
peneliti bisa mengambil sebagian dari orang-orang itu yang dijadikan sebagai
sampelnya sesuai dengan jumlah yang ditetapkan. Misalnya ditetapkan ukuran
sampelnya adalah 90 orang. Cara menentukan siapa-siapa saja orang yang terpilih
sebagai sampel, ditetapkan dengan sistem undian hingga mencapai angka 90.
Prinsip undian ini, yang di dunia statistik dikenal dengan prinsip kerandoman
atau prinsip acak, bisa dibantu dengan menggunakan tabel random yang biasanya
dilampirkan dalam buku-buku metode penelitian atau statistik untuk penelitian.
Ekspresi ukuran sampling dapat menggunakan sebuah cara sederhana,
yang membandingkan antara jumlah sampel dengan jumlah populasi, n/N; yang biasa
disebut dengan istilah: sampling fraction.
Dalam bentuk sampling acak sederhana, nilai kemungkinan terpilih sebagai sampel diperoleh dengan ekspresi :
Dalam bentuk sampling acak sederhana, nilai kemungkinan terpilih sebagai sampel diperoleh dengan ekspresi :
1
p
=
_______
n = jumlah sampel yang ingin diambil
n
n
Rasio Sampel = _______ N = besaran jumlah anggota populasi
n
Rasio Sampel = _______ N = besaran jumlah anggota populasi
N
Keterbatasan
sampling acak sederhana telah menuntun pada pengembangan sampling yang lebih
mampu mencapai harapan.
Seperti pada Stratified Random sampling-sampling acak Stratifikasi, prosedur sampling yang membagi populasi menjadi beberapa bagian atau strata, dan sampel diperoleh secara random/acak dari masing-masing stratum/bagian populasi itu.
Dalam cara ini, dikenal istilah Equal Allocation, jumlah sampel yang sama terambil dari setiap strata dengan mengabaikan jumlah/besaran-ukuran pada setiap strata. Jadi persentase sampel setiap strata bisa tidak sama besarnya bila besaran strata tak sama.
Misal, diambil 10 sampel dari tiga strata, yang masing-masing berjumlah 300, 324 dan 330; maka persentase 10/300 tidak sama dengan 10/324 juga dengan 10/330. Dan lawannya adalah proportional allocation, yang mengambil jumlah sampel yang ber-persentase sama, pada setiap strata.
Maka bila ada k strata, secara matematis ditunjukkan dengan :
n n1 n2 n3 nk
--- = ---- = ---- = ---- = . . . . . = ----
N N1 N2 N3 Nk
Seperti pada Stratified Random sampling-sampling acak Stratifikasi, prosedur sampling yang membagi populasi menjadi beberapa bagian atau strata, dan sampel diperoleh secara random/acak dari masing-masing stratum/bagian populasi itu.
Dalam cara ini, dikenal istilah Equal Allocation, jumlah sampel yang sama terambil dari setiap strata dengan mengabaikan jumlah/besaran-ukuran pada setiap strata. Jadi persentase sampel setiap strata bisa tidak sama besarnya bila besaran strata tak sama.
Misal, diambil 10 sampel dari tiga strata, yang masing-masing berjumlah 300, 324 dan 330; maka persentase 10/300 tidak sama dengan 10/324 juga dengan 10/330. Dan lawannya adalah proportional allocation, yang mengambil jumlah sampel yang ber-persentase sama, pada setiap strata.
Maka bila ada k strata, secara matematis ditunjukkan dengan :
n n1 n2 n3 nk
--- = ---- = ---- = ---- = . . . . . = ----
N N1 N2 N3 Nk
Syarat
Penggunaan Metode Simple Random Sampling :
•Sifat
populasi adalah homogen,
•Keadaan
anggota populasi tidak terlau tersebar secara geografis,
•Harus ada
kerangka sampling (sampling frame) yang jelas.
Kebaikan
: Prosedur penggunaannya sederhana.
Kelemahan : Persyaratan penggunaan metode ini sulit dipenuhi.
- Sampling Acak Stratifikasi
Stratified random sampling disebut juga dengan sampling strata atau
stratifikasi. Sampling ini diperoleh dengan membagi populasi dengan
kelompok-kelompok kecil yang disebut strata, dan peneliti mengambil sampelnya
dari masing-masing strata ini dengan cara random sederhana. Strata dalam
populasi ada juga dan sering yang menggambarkan urutan atau ranking, seperti
mahasiswa yang dilihat dari aspek angkatan masuknya, namun tetap masih
mempunyai sifat mutually exclusive (terpisah, mandiri). Ciri-ciri random
masih ada meskipun telah dibagi-bagi ke dalam strata atau subpopulasi. Karena
besarnya subpopulasi dalam masing-masing strata tidak selalu sama, maka dalam
pelaksanaannya dibagi ke dalam dua jenis, yakni sampel strata proporsional, dan
sampel strata disproporsional. Yang proporsional mengambil sampel di setiap
strata besarnya sebanding, artinya sesuai dengan proporsi ukurannya. Sedangkan
yang disproporsional pengambilan sampelnya tidak sebanding untuk masing-masing
stratanya. Oleh karena itu dalam pengambilan sampel untuk yang disproporsional
ini dilakukan pembobotan. Hal pembobotan ini dibicarakan dalam tulisan
tersendiri.
Dalam
sampling ini, dikenal istilah Equal Allocation, jumlah sampel yang sama
terambil dari setiap strata dengan mengabaikan jumlah/besaran-ukuran pada
setiap strata. Jadi persentase sampel setiap strata bisa tidak sama besarnya
bila besaran strata tak sama.
Misal, diambil 10 sampel dari tiga strata, yang masing-masing berjumlah 300, 324 dan 330; maka persentase 10/300 tidak sama dengan 10/324 juga dengan 10/330. Dan lawannya adalah proportional allocation, yang mengambil jumlah sampel yang berpersentase sama, pada setiap strata.
Misal, diambil 10 sampel dari tiga strata, yang masing-masing berjumlah 300, 324 dan 330; maka persentase 10/300 tidak sama dengan 10/324 juga dengan 10/330. Dan lawannya adalah proportional allocation, yang mengambil jumlah sampel yang berpersentase sama, pada setiap strata.
Contoh Lain :
N stratifikasi ke 1 = 2000; N
stratifikasi ke 2 = 1500; N stratifikasi ke 3 = 1000; N total = 4500
dengan
sampel (n) yang diinginkan = 200, sehingga jumlah individu pada setiap
stratifikasi adalah :
n strafifikasi 1 = (2000/4500) x 200 = 89
n strafifikasi 2 = (1500/4500) x 200 = 67 , dan
n strafifikasi 3 = (1000/4500) x 200 = 44
Maka bila ada k strata, secara matematis ditunjukkan dengan :
n n1 n2 n3 nk
--- = ---- = ---- = ---- = . . . . . = ----
N N1 N2 N3 Nk
Syarat Penggunaan Metode
Stratified Random Sampling:
•Populasi mempunyai unsur heterogenitas.
•Diperlukan criteria yang jelas dalam membuat
stratifikasi/lapisan sesuai dengan
unsur heterogenitas yang dimiliki.
•Harus diketahui dengan
tepat komposisi jumlah anggota sampel yang akan dipilih(secara proporsional
atau disproporsional).
Kebaikan: Semua ciri-ciri populasi yang heterogen dapat
terwakili.
Kelemahan: Memerlukan pengenalan terhadap populasi yang
akan diteliti untuk
menentukan cirri heterogenitas yang ada pada
populasi.
- Sampling Acak Klaster
Cluster
Sampling atau yang biasa disebut sebagai Sampling Klaster. Sampling ini
diperoleh dengan pemilihan sekelompok sampel yang disebut cluster(baca:klaster)
yang sama pada hal tertentu, yang dipilih secara acak dari populasi yang berisi
sejumlah klaster. Populasi ini dikelompokkan menjadi sub-sub populasi secara
bergerombol. Dari sub-sub populasi ini selanjutnya dirinci lagi menjadi
sub-populasi yang lebih kecil. Kemudian anggota dari sub populasi terakhir
dipilih secara acak sebagai sampel dari penelitian.
Contoh:
Akan dipilih sampel penelitian untuk
meneliti rata-rata tingkat pendapatan buruh bangunan di Kodya Semarang
•Kodya Semarang dibagi
menjadi 16 Kecamatan. Dari 16 Kecamatan dipilih 2 Kecamatan sebagai Populasi dari sampling I
•Dari 2 Kecamatan masing-masing dipilih 2
Kelurahan sebagai populasi dari sampel II
•Dari 2 Kelurahan masing-masing dipilih 50
buruh bangunan sebagai sampel penelitian
Sehingga akan terpilih 100 buruh bangunan sebagai
sampel penelitian.
Keuntungan menggunakan teknik ini ialah jika kluster-kluster didasarkan pada
perbedaan geografis maka biaya penelitiannya menjadi lebih murah. Karakteristik
kluster dan populasi dapat diestimasi.
Kelemahannya ialah membutuhkan kemampuan untuk membedakan masing-masing anggota
populasi secara unik terhadap kluster, yang akan menyebabkan kemungkinan adanya
duplikasi atau penghilangan individu-individu tertentu.
- Sampling Acak Sistematik
Systematic
sampling atau yang dalam bahasa Indonesia disebut Sampling
sistematik. Sampling ini masih menggunakan kerangka sampling. Bedanya, hanya
unsur pertama saja yang dipilih, selanjutnya unsur berikutnya ditentukan
berdasarkan selang atau jarak tertentu hasil perhitungan. Misalnya jumlah
populasinya adalah 2000 orang, sedangkan ukuran sampelnya adalah 200 orang,
maka jarak perbandingannya (sampling ratio) adalah 2000/200=10. Angka 10 inilah
yang dijadikan dasar untuk penentuan jarak pengambilan sampel. Misalnya unsur
yang pertama yang diundi jatuh pada angka 15, maka unsur berikutnya adalah 25,
selanjutnya berturut-turut berselang sepuluh, sehingga jatuh pada angka 35, 45,
55, dst., sampai jumlahnya terpenuhi sesuai dengan ukuran sampel yang sudah
ditetapkan. Jenis sampling ini agak sulit dilaksanakan jika ukuran populasinya
sangat besar, misalnya puluhan ribu bahkan ratusan ribu unit.
Keuntungan menggunakan sampel ini ialah peneliti menyederhanakan proses penarikan
sampel dan mudah di cek; dan menekan keaneka-ragaman sampel.
Kerugiannya ialah apabila interval berhubungan dengan pengurutan periodic suatu
populasi, maka akan terjadi keaneka-ragaman sampel.
No comments:
Post a Comment