Pages

Monday, November 15, 2010

Corporate Information Management (CIM) dengan ERP

Corporate Information Management (CIM) dengan menggunakan ERP sebagai  software sistem informasi perusahaan

Apa sih CIM itu?
     CIM itu kepanjangan dari corporate information management kalau diartikan ke dalam bahasa indonesia jadinya Manajemen Informasi Perusahaan. CIM itu merupakan suatu sistem berbasis computer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi. Ada juga yang mengatakan CIM itu proses tapi proses untuk apa tidak diberitahu, nah kalau menurut saya (bisa dipercaya atau tidak) CIM itu proses atau tahapan yang dilakukan suatu perusahaan untuk mengetahui suatu informasi. Nah prosesnya itu dilihat dari 6 dimensi (kalau dari sumber yang saya dapat)..Mau tau apa aja dimensinya?

Enam dimensi Manajemen Informasi Perusahaan:
  1. Strategi pembuatan penalaran.
  2. Perencanaan pasokan untuk informasi masa yang akan datang
  3. Meningkatkan nilai utilitas sumber daya informasi yang tersedia
  4. Menghilangkan informasi yang berlebihan
  5. Memastikan kepatuhan terhadap informasi perundang-undangan yang terkait
  6. Meningkatkan pengembalian atas investasi di teknologi informasi
 
1) Strategi pembuatan penalaran.

Korporasi menghadapi massa informasi yang dihasilkan luar informasi. Sebuah potensi besar untuk mengidentifikasi tren perubahan, yang penting bagi organisasi, tersembunyi dalam berbagai sumber informasi eksternal. manajemen informasi perusahaan bertugas untuk mengidentifikasi relevan dan kredibel sumber informasi eksternal dan membangun sistem rasa dan respon yang memungkinkan tren bisnis melacak dan memberikan informasi yang diinterpretasikan untuk respon tindakan yang tepat.

2) Perencanaan untuk kebutuhan masa depan

Perubahan telah menjadi bagian dari bisnis normal. Sebagian besar perusahaan korporasi memiliki berbagai proyek mendorong inisiatif bisnis baru. Ketika sebuah proyek mengubah cara bisnis melakukannya hampir selalu menyiratkan bahwa akan ada kebutuhan informasi baru. Sebuah proses bisnis baru yang perlu dipantau dan informasi yang diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan. inisiatif baru selalu membawa dengan mereka elemen risiko. Kunci keberhasilan pelaksanaan inisiatif strategis adalah untuk merencanakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan informasi baru.

3) Meningkatkan nilai utilitas informasi yang tersedia

Bisnis adalah didukung oleh siklus hidup informasi. Informasi persyaratan yang mendefinisikan, informasi ditangkap, informasi didistribusikan ke titik kebutuhan dan akhirnya informasi tersebut didistribusikan ke titik pengambilan keputusan. Nilai utilitas informasi didasarkan pada apakah informasi yang meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses operasional. Utility sering merupakan fungsi dari relevansi, akurasi, kelengkapan dan ketepatan waktu dengan mana informasi ini tersedia di titik kebutuhan. Nilai utilitas informasi Namun lebih dari relevansi, dll akurasi karena juga tergantung pada seberapa baik orang dilengkapi untuk menggunakan informasi.manajemen informasi perusahaan harus memastikan bahwa proses berada di tempat untuk memastikan bahwa kualitas tinggi lahan informasi di tangan orang-orang berkualitas tinggi. Dalam ini bertujuan perbedaan antara Teknologi Informasi dan sumber daya manusia mengaburkan. Pada dasarnya manajemen informasi perusahaan menjamin proses bisnis dialog perbaikan berkesinambungan antara bisnis dan Teknologi Informasi untuk memastikan informasi yang tepat tersedia untuk mengamankan ia kelancaran proses bisnis.

4) Menghilangkan informasi yang berlebihan

Kutukan dari era informasi adalah kelebihan informasi. Di hampir setiap organisasi masih ada perangkat lunak modul berjalan dan membuat laporan yang tidak ada orang yang tertarik dalam manajemen informasi perusahaan harus mengidentifikasi informasi apa yang benar-benar dibutuhkan dalam bisnis ini dan informasi apa yang seharusnya tidak lagi diberikan. Dengan sengaja mengelola dari sumber-sumber informasi yang telah menjadi berlebihan biaya teknologi informasi dapat dikurangi tajam.

5 Memastikan kepatuhan terhadap undang-undang

Legislasi adalah penangkapan dengan kekhasan era informasi. Legislasi menuntut bahwa suatu perusahaan melindungi informasi klien terhadap penyalahgunaan. undang-undang lainnya adalah di tempat untuk mengamankan hak pemegang saham untuk memiliki akses ke informasi yang berkualitas untuk membuat keputusan investasi.manajemen informasi perusahaan harus terus-menerus menginterpretasikan persyaratan hukum dan memastikan bahwa semua langkah berada di tempat untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang.

6) Meningkatkan laba atas investasi di teknologi informasi

Pengembalian investasi menunjukkan peningkatan jumlah pendapatan yang dihasilkan, penurunan biaya teknologi informasi dan pengurangan risiko bisnis. manajemen informasi perusahaan memastikan bahwa setiap potensi sumber daya teknologi informasi adalah sepenuhnya dieksploitasi oleh bisnis. Sebuah value driver utama bagi manajemen informasi perusahaan adalah untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh informasi di perusahaan dengan memastikan bahwa informasi yang cukup terlindung dari penyalahgunaan dan pelecehan.

Nah sekarang saya akan membahas sedikit mengenai software yang biasanya digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengatur proses bisnis di suatu perusahaan yaitu ERP.

Apa itu ERP?
     ERP singkatan dari Enterprise Resource Planning adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular. ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan. 

     Syarat terpenting dari sistem ERP adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi. Database yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk menyimpan dan mengambil informasi secara real-time.  Informasi tersebut harus dapat dipercaya, dapat diakses dan mudah disebarluaskan. Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah bisnis dapat memilih modul-modul yang diperlukan, dikombinasikan dan disesuaikan dari vendor yang berbeda, dan dapat menambahkan modul baru untuk meningkatkan unjuk kerja bisnis.


Manfaat Menggunakan ERP
Berikut ini adalah sebagian kecil manfaat dengan diaplikasikannya ERP bagi perusahaan:
1.  Integrasi data Keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2.  Standarisasi Proses Operasi
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
3.  Standarisasi Data dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yang berbeda-beda.

Kelebihan ERP
  • Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan  komunikasi, produktifitas dan efisiensi yang tepat.
  • Rancangan Perekayasaan.
  • Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment.
  • Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks.
  • Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan inventori, dan pembiayaan.
  • Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan pada level inti.
Kelemahan ERP
  • Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP.
  • Sistem ERP sangat mahal.
  • Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan kompetitif.
  • ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi.
  • Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan.
  • Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan sistem keamanan.


 Salah satu cerita sukses dari perusahaan belfoods yang menggunakan ERP

    Seperti yang kita ketahui belfoods adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman yang siap saji. Awalnya sebelum mengimplementasikan sistem ERP dalam perusahaan beberapa divisi di Belfoods seperti akuntansi, produksi, distribusi menggunakan aplikasi yang terpisah-pisah dan banyak ragamnya. Perusahaan tersebut membutuhkan waktu sekitar 45 hingga 60 hari untuk menyelesaikan laporan bulanan. Perusahaan tidak dapat menggunakan data tersebut untuk keperluan perencanaan dan produksi dengan cepat karena keterlambatan ini dan juga karena keakuratan yang diragukan.
   Kemudian belfoods membentuk suatu tim IT untuk mengembangkan sebuah rencana pengembangan TI yang terintegrasi.  
   Dan setelah menggunakan ERP perusahaan tersebut mengalami pertumbuhan pesat dan perusahaan tersebut menyadari bahwa ERP adalah satu-satunya jalan keluar untuk mencapai rencana jangka panjang demi masa depan perusahaan.


Referensi :



No comments:

Post a Comment